Senin, 05 Januari 2015

Dari Rimba untuk Nusa



Dari Rimba untuk Nusa
            Negara Indonesia mempunyai sejuta pesona yang tidak akan ada habisnya jika di tuangkan kedalam sebuah maha karya tulisan. Terdiri dari beragam suku,budaya dan bahasa. Di dalam negara ini juga tersipan kekayaan yang sungguh luar biasa banyaknya. Tak akan ada habisnya jika di proyeksikan dalam sebuah bait puisi nan elok. Terutama hutan rimbanya yang memiliki tingkat ke-eksotisan yang sunguh aduhai indahnya. Namun sekarang ini keelokan itu hampir tinggal sebuah dongeng saja. Dongeng yang akan terus di ceritakan kepada anak cucu tanpa mereka bisa merasakan keindahannya. Itulah keadaannya jika tidak ada pemuda yang sadar akan begitu pentingnya hutan nusantara ini. Pemerintah juga telah memperketat hukum untuk mengatur sumber daya ini, namun kenyataannya urusan perut para pembalak liar cukup untuk meloggarkan keketatan hukum yang ada itu. Maka dari itu selain butuh hukum yang kuat, hutan juga perlu pemimpin yang disegani bukan di takuti seperti masa orde baru. Dengan banyaknya masalah yang harus segera terselesaikan agar tidak menjadi sebuah warisan pahit untuk anak cucu, maka menjadi Menteri Kehutanan adalah tujuan karirku di ranah rimba nusantara ini. Namun seperti halnya tukik yang di lepas oleh bibir pantai menuju  bahtera kehidupan yang pedih, menjadi seorang menteri kehutanan tidaklah mudah. Penuh terjangan dari lawan dan tusukan dari belakang oleh teman. Modal transkip nilai dengan IP 4 saja tidaklah cukup mengantarkan diri menjadi seorang menteri. Banyak hal yang haru di persiapkan sedemikian elite untuk memangku jabatan menteri yang penuh wibawa dan tanggung jawab.
            Hutan di nusantara ini bukanlah milik kita seutuhnya, tetapi titipan generasi berikutnya yang harus di jaga seapik mungkin. Disinilah seni dari tugas seorang menteri kehutanan. Harus bisa menyelaraskan antara pemanfaatan hutan untuk ekonomi dan perlindungan hutan untuk generasi berikutnya. Namun sebagai menteri yang bijak, harus mampu menghilangakan paradigma tentang hutan yang menjadi sumber ekonomi utama dari Indonesia. Hutan memenga menjadi segalanya tapi juga tidak bisa menjadi segalanya dalam setiap poin penunjang kehidupan bangsa ini. Kemampuan yang sangat berat untuk di lakukan namun harus di wujudkan. Kebijaksanaan tanpa morallitas yang tangguh tak akan membuahkan hasil yang baik dalam mengelola hutan. Perlu memfungsikan segala aspek yang terkait dengan kehutanan ini. Seorang pemimin haru mampu menggerakkan semua bidang tersebut.”Pohon masih dapat meminta air kepada hujan jika manusia tidak menyiramnya, namun jika pohon tidak menyiramkan oksigen lagi, manusia tidak dapat meminta kepada siapapun di dunia ini”. Kata-kata itu menjadikan pendorong luar biasa jika dapat di telaah lebih dalam arti dan maksudnya. Masih banyak yang perlu di lakukan nantinya saat keberhasilan yang sangat di impikan ini terwujud. Dengan senyum terkembang di wajah dan api semangat pembaruan yang berkobar, siap membuat semua alat negara yang berkaitan dengan hutan dengan kondisi macet ini, bisa kembali beroperasi dengan lancar layaknya semuah negara yang memiliki sifat saling memiliki untuk kebesamaan.
            Sekali lagi untuk menyukseskan dalam memangku jabatan yang besar ini di butuhkan segala aspek yang berkaitan. Bagaikan gir di dalam sebuah jam, jika satu gir saja rusak maka jam itu tidak akan berfungsi meskipun sumber daya energinya masih banyak. Sama juga dengan negara kita ini jika ada satu aspekk yang rusak, maka untuk menuju keharmonisan dalam membangun hutan tidak akan terjadi meski sudah berusaha sekuat mungkin. Menteri Kehutanan bukanlah pekerjaan yang mudah, namun juga bukan pekerjaan yang tak punya jalan keluar. Jika kelak jabatan menteri terbenam dalam sanubari untuk lama mengendap selama lima tahun maka tak akan tersiakan satu hari pun untuk mebuat hutan menunggu kerusakan yang lebih hebat lagi. Dari rimba untuk membangun nusantara yang begitu tercita ini.

Minggu, 04 Januari 2015

Ekonomi Biru



MENUJU EKONOMI BIRU YANG UTUH

Oleh : Muhammad Fiqih Pranata (Mahasiswa Fakultas Kehutaan UGM).
           

Megabiodiversity dunia salah satunya terdapat di salah satu negara yang terletak di antara dua benua besar dan juga dua samudra besar, Indonesia namanya. Negara yang 75% wilayahnya adalah laut dan daerah pesisir (coastal zone) dengan wilayah zona ekslusif ekonomi (ZEE) sejauh 12 mil. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan maritim yang sungguh luar biasa. Terdapat lebih dari 8000 jenis ikan dan 9000 jenis karang di dalam lingkup maritim Indonesia. Sehingga wilayah laut Indonesia menjadi wilayah yang sangat rawan akan  terjadinya penyelundupan dan pencurian sumberdayanya. Jika wilayah laut dapat dioptimalkan dalam segala hal, tidak diragukan lagi Indoesia akan menjadi negara yang memiliki kekuatan yang sangat besar. Selain lautnya yang sangat megah, negara ini juga memiliki bentangan alam hijau yang sungguh luas, potensi-potensi yang telah tergali selama ini masih belum mampu mencapai puncak optimalisasi pemanfaatan. Sebagian rusak karena kesalahan menerapkan sistem produksi dalam pemanfaatan. Pada mulanya menggunakan konsep ekonomi merah, dimana hanya memperhatikan sektor keuntungan saja. Selanjutnya berkembang menjadi sistem ekonomi hijau yang sudah berorientasi terhadap pelestarian alam, namun harga dari produksi yang dihasilkan masih sangat tnggi. Sehingga masih saja belum mampu menjawab tantangan bahwa sistem ekonomi di dunia cenderung merusak alam. Kemudian munculah konsep ekonomi biru, dimana dalam pengelolaan sumber daya alam dilakukan dengn pengoptimalan dan pengefisiensian bahan baku. Juga produk yang dikeluarkan mampu terjangkau oleh seluruh lapisan masayarakat sehingga akan muncul pemerataan.  
 Baru-baru ini dalam Konfersi Rio +20 Brazil akhir Juni 2012, Presiden RI dalam pidatonya menyerukan tentang pengembangan konsep ekonomi hijau menjadi ekonomi biru. Ekonomi biru memiliki konsep melakukan pengembangan sumber daya alam yang prosesnya belajar kepada alam. Ekonomi biru juga mengajarkan kepada kita untuk tidak terus menerus bergantung kepada sektor agraris, sebagai negara yang besar tentunya sektor laut menyimpan berjuta potensi penyelamatan masa depan ketahanan pangan di Indonesia bahkan di dunia. Oleh karena itu perlunya pengefisiensian produksi dari mulai bahan mentah hingga limbah terolah menjadi barang yang masih memiliki nilai jual yang besar dan tentunya berkualitas nan terjangkau. Sudah banyak sumberdaya alam yang habis termanfaatkan namun belum mampu untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Dengan konsep Ekonomi Biru ini sektor industri dunia diharapkan mampu menciptakan produk dengan prinsip-prinsip Ekonomi Biru yaitu : Natural Resource Efficiency (Efisiensi dalam pemanfaatan sumber dayaalam), Zero Waste ( Tidak ada limbah dalam pemanfaatan sumber daya alam), Social Inclusiveness ( Membuka lapangan pekerjaan pada rakyat miskin), Cycling system of production : endless generation, balancing production and consumption(Sistem produksi yang berkelanjutan dan seimbang) dan yang terakhir adalah Open ended innovation and adaption( menghasilka inovasi baru dan mengadaptasi cara kerja alam) (Gunter Pauli, 2009).
            Butuh banyak waktu untuk mengganti pola pikir serta teknik pengelolaan sumberdaya alam yang baik bagi npara pelaku industri untuk menuju konsep ekonomi biru yang utuh. Ini merupakan tantangan bagi para enterpreunership yang baru untuk menciptkan konsep ekonomi biru di berbagi sektor, butuh kerja sama yang kuat di tiap-tiap bagian, baik industri kecil maupun industri besar, dari desa ke kota, dari berbagai sektor sumber daya alam, baik lautan, sungai dan hutan. Perlunya penelitian-penelitian baru terhadap sistem produksi yang terintegrasi dengan pelestarian alam, karena diduga masih banyak sekali yang belum dipelajari dari alam itu sendiri. Dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaannya, ditakutkan akan terjadi pelanggaran-pelanggaran baru. Oleh sebab tu pemerintah harus membuat suatu undang-undang baru untuk mengatur dan melindungi para pelaku dari ekonomi biru agar tujuan utama dari penerapan konsep ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu seiring dengan pembangunan ekonomi menggunakan konsep ekonomi iru ini, perlunya peningkatan kualitas dari masayrakat yang nantinya akan bermain di dalam konsep ini. Apabila suatu sistem sudah baik namun pelakunya tidak sepadan dengan kualitas konsep, maka konsep itu tidak akan mencapai hasil yang maksimal, begitu pula sebalikya.  
Sudah dapat dipastikan bahwa pelaku dari ekonomi biru ini adalah para pemuda yang sedang duduk di bankgu sekolah maupun kuliah. Diperlukan penanaman konsep ini sejak dini, menyelipkan konsep ini di setiap pertemuan tatap muka dan pembiasaan diri dengan konsep ini. Hal ini dapat menjadi langkah awal yang palnig dasar dalam pembangunan ekonomi dengan konsep ekonomi biru. Pemerintah sudah menyerukan konsep ini, alangkah baiknya bila univeritas mulai melakukan pemahaman serentak terhadap mahasiswanya.  Ini menyoal tentang kualitas generasi masa depan, dimana semua yang ada sekarang merupakan titipan dari generasi yang mendatang. Apabila kerusakan yang terjadi akibat penerapan konsep ekonomi yang salah maka dapat dipastikan generasi masa depan akan memiliki kualitas yang rendah.  Oleh karena itu perlu sekali pegelolaan yang baik. Diharapkan dengan menerapkan konsep ekonomi biru dalam segala bentuk pengelolaan sumber daya alam, dapat mempertahankan keadaan wajah bumi yang biru diantara planet di sistem tata surya ini. “Blue Ocean and Blue Sky”.

Senin, 01 September 2014

Dari Lampung pergi ke Jogja untuk Lampung


Anak-anak perantauan baru dari ujung pulau sumatera Lampung sang bumi ruwa jurai !

Apa Itu Hutan?

Hutan seara garis besar adalah sekumpulan tanaman berkayu yang memiliki tingkat kerapatan tertentu dan berada pada suatu kawasan yang luas. Tidak hanya tumbuhan berkayu sebenarnya yang ada di hutan itu, banyak sekali bioata flora maupun fauna dari banyak jenis. Mereka hidup bersimbiosis dengan baik dan buruk. Hutan memeiliki banyak fungsi bagi kehidupan alam semesta, hutan sebagai tempat tinggal makhluk hidup, penghasil oksigen, menjaga siklus air, menjaga kerusakan tanah dan masih banyak lagi.Hutan secara awal tumbuh atau terbentuk di bagi menjadi beberapa, yaitu :

•Hutan alam (natural forest) : disusun oleh pohon asli, tumbuh secara alami di tempat itu, dan memiliki struktur yang menyerupai atau identik dengan hutan alam primer (Bruenig 1996).
•Hutan tanaman atau hutan buatan (planted forest) : dibangun dengan cara penanaman atau dengan menyebarkan (biji) yang kemudian dimodifikasi dan dimanipulasikan menjadi hutan (Bruenig 1996).
•Hutan terubusan (coppice forest) : berasal dari terubusan, tunas-tunas mekar, atau keduanya, tumbuh melalui cara-cara vegetatif (Dephut 1990).
•Tegakan hutan tinggi (high forest) : berasal dari anakan yang tumbuh secara normal dan memiliki tajuk yang tinggi dan tertutup (Dephut 1990). 

Masih banyak lagi pengertian hutan jika di lihat dari beberapa faktor lain seperti ketinggian, iklim, dan lainnya. 

Hutan juga memiliki banyak fungsi, namun fungsi utama ialah menyimpan karbon dan penghasil oksigen. karbon yang terdapat di dunia ini tersebar dalam beberapa temapt, di udara, di tanah dan hutan. Hutan menyimpan karbon dalam bentuk kayu. semakin tua pohon itu, semakin banyak karbon yang tersimpan. Pohon rindang matang menghasilkan oksigen untuk sebanyak 10 orang menarik napas dalam setahun dalam satu musim.” ”Sebuah pohon dewasa tunggal dapat menyerap karbon dioksida pada tingkat 48 pon /tahun dan melepaskan oksigen yang cukup kembali ke atmosfer untuk mendukung 2 manusia.”

Arbor Day Foundation
- McAliney, Mike. Argumen untuk Konservasi Tanah:  Dokumentasi dan Sumber Informasi untuk Perlindungan Sumberdaya Lahan, Trust for Public Land, Sacramento, CA, Desember 1993
Oleh karena itu kehilangan banyak pohon akan sangat merugikan. hutan juga sebagai sumber dari plasma nutfah, apa itu plasma nutfah? plasma nutfah adalah benih asli dari suatu flora asli yang berada di dalam hutan yang belum mengalami perubahan genetik. oleh karena itu kemurnian suatu tumbuhan akan terjaga di dalam hutan yang masih alami. 

Minggu, 31 Agustus 2014

Keluarga adalah Tempat yang Terindah

Berada di tengah-tengah keluarga merupakan hal yang paling menyengankan dalam hidup, bebas berekspresi dan mengutarakan sesuatu, namun ketika harus menuntut ilmu jauh kepulau seberang, hanya kerinduan yang ada. Keluarga mahasiswa pun sejatinya adalah keluarga kita, apalagi jika itu keluarga dari daerah, nyaman asanya ketika berkumpul dngan mereka, melepas rindu terhadap kampung halaman. Mereka sudah paham sift dan prilaku kita walaupun awalnya tidak kenal sama sekali. Sangat disayangkan ketika ada moment berkumpul dan kita melewatannya begitu saja. seperti hari ini tadi, sebelumnya memang belum kenal sama sekali, namun apa karena satu daerh sehingga keakraban langsung saja mengalir. meskipun kebodohan-kebodohan yang keluar , tapi setidaknya kerinduan akan kampung halaman cukup terbayarkan. Apalagi saat ini kita sedang berada di lingkungan yang baru, kebiasaan yang berbeda dengan di kampung halaman, rasanya rindu akan kelakuan di kampung itu muncul sangat besar. lagi-lagi terbayarkan akan suasana yang indah dari teman-teman yang sama-sama menuntut kuliah disini. ya itulah sekelumit kisah dari anak perantauan sebrang, jauh dari keluarga tapi terbayarkan oleh teman teman sedaerah yang sama-sama berkuliah disini. Big Thanks For Keluarga Mahasiswa Lampung Gadjah Mada !

Sabtu, 30 Agustus 2014

Hutan adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

Indonesia adalah negara yang memiliki bentang alam nan luas dan megah, setengah dari daratan di Indonesia adalah hutan. Indonesia merupakan salah satu negara paru-paru dunia. Bahkan ada sebuah syair yang menyatakan bahwa tongkat kayu dan batu jadi tanaman bila di tanam di negeri tercita ini. Namun jika melihat lebih dalam lagi kedalam hutan Indonesia, banyak sekali kwasan yang hancur karena ulah manusia yang egois dan tak mampu membendung hasrat kemajuan jaman yang terlampau pesat ini. Terjadi eksploitasi besar-besaran,hanya memikirkan keuntungan tanpa memikirkan dampaknya terhadap kelangsungan lingkaran kehiduan alam. Negara sebenarnya tidak menutup mata akan hal ini, namun mereka menutup pergerakn untuk hla tersebut, ya ! melihat tapi sedikit bertindak. Negara sebenranya tahu siapa ang mersak hutan itu, tapi mana berani mereka ketia yang merusak itu adalah yang menyokong perekonomian kita, contohnya pabrik kerta, kebun kelapa sawit dan lain-lain. sungguh ironi ketika hutan yang membantu hidu banyak orang tapi tidak ada yang mau membantu kelangsungan hidup hutan. Jika alam marah,maka manusia tinggal menyalahkan alam,seakan tidak tahu menahu bahwasannya merekalah penyebabnya. Deforestasi  di dunia ini semakin parah dan parah. bahkan hutan yang berlbel hutan lindung saja sanggup mereka habiskan. adahal anak cucu kita sangat memerlukan hutan untuk hidup. Dokter bisa menyembuhkan manusia,tapi mereka tidak bisa membuat oksigen sebaik pohon. Sudah saatnya fokus dunia ini untuk menyelamatkan hutan, sudah saatnya konservasi hutan digalakkan secara besar-besaran. karena di mulai dari sekaranglah hasil yang terbaik akan di petik. ingat ! hutan tidak tumbuh hanya dalam waktu 5 menit, hutan membutuhkan waktu ratuan tahun untuk kembai ke keadaan semula.Karena kehidupan berawal dari hutan, save forest for humanrace :)

Pemikir Mandiri adalah Saya

Pemikir Mandiri adalah orang-orang yang analitis dan jenaka. Mereka biasanya percaya diri dan tidak membiarkan diri terganggu oleh konflik dan kritik. Mereka sangat sadar akan kekuatan mereka sendiri dan tidak ragu akan kemampuan mereka. Orang-orang bertipe kepribadian ini biasanya sangat sukses dalam karir karena mereka memiliki baik kompetensi maupun tekad. Tipe Pemikir Mandiri adalah ahli strategi ulung; logika, sistematika, dan pertimbangan teoritis adalah dunia mereka. Mereka haus pengetahuan dan selalu berusaha mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan mereka di bidang mana pun yang menarik minat mereka. Berpikir abstrak adalah kemampuan alami bagi mereka; ilmuwan dan spesialis komputer biasanya dari tipe ini.

Tipe Pemikir Mandiri adalah spesialis pada bidang mereka. Pengembangan ide dan visi penting bagi mereka; mereka senang bersikap seluwes mungkin dan, idealnya, senang bisa bekerja sendiri karena mereka sering merasa tersiksa harus menjelaskan runutan pemikiran mereka yang kompleks kepada orang lain. Tipe Pemikir Mandiri tidak tahan dengan rutinitas. Begitu mereka menganggap sebuah ide bagus, sulit membuat mereka menyerah; mereka mengejar pelaksanaan ide itu dengan keras kepala dan gigih, sekalipun ada perlawanan dari luar.

Pemikir Mandiri bukan tipe yang mudah keluar dari cangkangnya. Membicarakan kehidupan emosional juga bukan salah satu kekuatan mereka. Lagipula, hubungan sosial tidak terlalu penting bagi mereka; mereka sudah puas hanya dengan beberapa teman dekat yang dianggap mudah untuk berbagi dunia cendekia mereka. Mereka sulit membuat hubungan-hubungan baru. Dalam asmara, mereka membutuhkan banyak ruang dan kemandirian namun ini bukan berarti pasangan mereka tidak penting bagi mereka. Tipe Pemikir Mandiri biasanya memberi kesan dingin dan pendiam bagi orang lain; namun kesan ini menipu: mereka tidak tahan jika orang-orang yang dekat dengan mereka menolak mereka. Mereka lebih suka hubungan harmonis yang seimbang dengan pasangan yang memiliki minat serupa dan yang dengannya mereka dapat mewujudkan visi-visi mereka.
http://www.ipersonic.net